Jeddah... Kota Kenangan

Ingatan kita akan kota yang pernah kita tinggali, pasti akan selalu menjadi kenangan hingga masa yang akan datang

Assalamualaikum teman-teman...

kali ini tantangan ke11 Blogger Perempuan Network. Sebenarnya tema hari ini lagi ngebahas benda koleksi di rumah. Berhubung si emak yang satu ini gak punya koleksi apa2  huhu (yang ada jilbab banyak tuh, tapi kayaknya bukan termasuk koleksi yah). Jadi kali ini aku pilih tema pengganti "Kota yang Pernah Ditinggali"

Air mancur bahr Al-hamra'
Source: google 

Kenangan masa kecil dulu waktu kami tinggal di Jeddah menjadi kenangan yang sangat istimewa untukku. Setiap berkumpul bersama saudaraku kami sering bernostalgia tentang kenangan masa kecil kami.

Jadi sebenarnya kami 6 bersaudara lahir dan besar di Jeddah, Arab Saudi. Kalo ditanya kok bisa ada di sana? ya karena orang tua tinggal disanalah hehe... Jadi curcol dikit ya, tahun 1977 baba (bapak) ku merantau ke sana untuk bekerja. Nah tahun 1986 beliau balik ke Indo , married lah sama mamaku. terus mama nyusul juga kesana. Akhirnya kami semua lahir disana.

Kami tinggal di Hai-Sabil km2 Jeddah. Bisa dibilang sejenis perumahan milik suatu perusahaan besar disana. Banyak teman2 kami dari berbagai negara diantaranya Yaman, Palestine, India & Pakistan. Jadi aku tuh waktu kecil ya bi-lingual gitu. Di rumah bahasa Indonesia, kalo main sama tetangga bahasa Arab (sekarang mah udah kaku untuk berbahasa Arab hehe).

Kami bersekolah di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), sebuah sekolah kedutaan yang diperuntukkan agar anak-anak Indonesia tetap bisa mengenyam pendidikan yang sama dengan di Indonesia. Awalnya orang tua kami berencana untuk menyekolahkan kami di sekolah Arab, namun karena pertimbangan kalo pulang ke Indo bakal sulit untuk membaur jadi kami sekolah di SIJ.
Karena kami sekolah di kedutaan, jadi ikatan pertemanan kami cukup dekat (karena dari TK sampai SMA temannya itu2 aja hehe).
SIJ 
Biasanya setiap sebulan sekali baba selalu mengajak kami umrah ke Mekkah. Jarak dari Jeddah-Mekkah kurang lebih 80 km. terus dalam perjalanan pulang kami selalu mampir di Rest area untuk makan Al-Baik (aaa... jadi kangen masa-masa itu ).

Di jeddah sendiri, setiap hari kamis & Jumat merupakan hari libur anak sekolah, kalo kantor cuma hari jumat. Biasanya kami menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke laut merah (bahar Al-hamra). Kebiasaan warga Jeddah di hari libur itu jalan2 ke pantai sekeluarga , bawa bekal dari rumah terus duduk2 sambil menikmati pemandangan. Tapi aktifitas ini dimalam hari ya, beda dengan di Indo aktifitas di pantai biasanya pagi-sore.

Me (right)  n my sist (left) 

Jika ada tamu dari indonesia, kami biasa mengajak mereka ke Al-Balad, lokasi perbelanjaan oleh2 umrah & haji. Sebenarnya banyak toko yang lebih murah & kece tapi jamaah haji yang datang pengennya kesana.  Ya udah deh ikuti request mereka.
Laut Merah, Jeddah

Tahun terakhir sebelum kami pindah ke Indonesia, kami diajak haji. Berhubung waktu itu masih kecil ya g terlalu ngerti jg cuma sekedar ikut2an orang tua hehe

Ngomongin kota yang memiliki kenangan emang gak akan ada habisnya, tapi sekian dulu ya ceritaku waktu tinggal di kota Jeddah

Salam hangat


Rima

Comments

Popular Posts